Interaksi Sosial Asosiatif: Jenis, Bentuk, dan Contohnya

interaksi sosial asosiatif
Gambar diambil dari ruangguru

Kehidupan bermasyarakat membutuhkan adanya interaksi antara individu sebagai bagian dari kehidupan sosial bersama, yang sering disebut interaksi sosial.

Interaksi sosial asosiatif cenderung mengarah pada kesatuan dan keutuhan masyarakat, bahkan bisa menghasilkan hubungan kerja sama yang erat di antara individu atau kelompok dalam masyarakat. Tujuannya mempersatukan masyarakat untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang terjadi.

Jenis Interaksi Sosial Asosiatif

Ada dua jenis interaksi sosial asosiatif yang kita kenal, yaitu:

1. Paternalisme

Paternalisme merupakan fenomena di mana kelompok pendatang mengendalikan atau mendominasi kelompok penduduk asli di suatu wilayah. Dominasi ini bisa terjadi dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, perdagangan, pertahanan, pendidikan, kesehatan, permodalan, dan lain sebagainya. Paternalisme bertujuan untuk mengatasi masalah sosial dengan cepat, sehingga tidak menimbulkan rasa kebencian atau konflik antara pendatang dan penduduk asli.

2. Adaptasi

Adaptasi adalah proses di mana individu, baik secara personal maupun dalam kelompok, melakukan penyesuaian diri saat mengalami konflik atau pertentangan. Tujuan dari adaptasi ini adalah untuk mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh konflik yang sedang berlangsung, sehingga memungkinkan terjadinya harmoni atau keselarasan antara individu atau kelompok yang terlibat.

Bentuk Interaksi Sosial Asosiatif

Interaksi sosial asosiatif juga dibagi menjadi empat bentuk, yaitu:

1. Kerjasama

Merupakan salah satu bentuk interaksi dimana ada usaha bersama antara perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Ini melibatkan kerjasama aktif, koordinasi, dan kontribusi dari semua pihak yang terlibat demi mencapai hasil yang diinginkan secara kolektif.