Mungkin masih banyak orang yang belum mengetahui mengenai vegetasi sabana. Vegetasi sabana adalah padang rumput yang dipenuhi oleh tanaman semak atau perdu, juga beberapa jenis pohon, seperti pohon akasia dan palem.
Biasanya, vegetasi ini terbentuk di wilayah yang beriklim tropis dan subtropis. Yang populer berada di Afrika dan Australia. Namun menariknya, ada satu wilayah di Indonesia yang memiliki sabana, yaitu NTT (Nusa Tenggara Timur). Kenapa hal ini bisa terjadi?
Penyebab Munculnya Vegetasi Sabana di NTT
Mayoritas vegetasi ini dapat dijumpai di Pulau Sumba. Hal ini bisa terjadi karena curah hujan tahunan di NTT cenderung rendah. NTT memiliki karakteristik wilayah yang cenderung kering. Hal itulah yang memicu terbentuknya sabana.
Ada beberapa teori yang mengemukakan bahwa sabana terbentuk dari hutan monsun yang terbakar. Ada juga ahli yang berpendapat bahwa sabana terbentuk secara alami, karena dipengaruhi faktor iklim dan kondisi tanaman.
Bisa ditarik kesimpulan, penyebab munculnya vegetasi sabana di NTT adalah karena curah hujan tahunannya yang rendah dan karakteristik wilayahnya yang cenderung kering.
Karakteristik Sabana Tropis
Sabana tropis memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Memiliki sedikit pohon.
- Sebagian hutan dikelilingi oleh rumput-rumputan yang agak tinggi.
- Terdapat di daerah yang mempunyai iklim tropis atau daerah khatulistiwa.
- Mempunyai curah hujan musiman.
- Curah hujan sedang dan cenderung tidak teratur, yaitu sekitar 100-150 milimeter per tahun.
- Mempunyai suhu yang panas sepanjang tahun.
- Mempunyai porositas dan drainase yang cukup baik.
- Sabana tropis dapat berubah menjadi kawasan yang ditumbuhi semak belukar atau berubah menjadi hutan basah.
- Sabana tropis dihuni oleh binatang-binatang yang bersifat herbivora dan karnivora.
- Sabana tropis didominasi oleh rumput, dengan hewannya seperti serangga, burung, bison, zebra, jerapah, kijang, dan singa.
Leave a Reply