Depresiasi dan amortisasi adalah dua konsep akuntansi yang sering digunakan untuk mengalokasikan biaya aset seiring dengan waktu.
Meskipun keduanya bertujuan untuk mencerminkan pengurangan nilai dari aset, ada perbedaan mendasar antara keduanya.
Table of Contents
Depresiasi dan Amortisasi
Depresiasi
Menurut buku Pengantar Ilmu Bisnis (2024) karya Adi Nugroho Susanto dan rekan-rekannya, depresiasi adalah proses penurunan nilai aset fisik perusahaan seiring berjalannya waktu, yang disebabkan oleh penggunaan, keausan, atau ketuaan.
Aset tetap ini termasuk barang seperti mesin, kendaraan, dan peralatan kantor yang memiliki umur pakai lebih dari satu tahun. Depresiasi menunjukkan bahwa nilai aset akan berkurang dibandingkan dengan saat pembeliannya.
Amortisasi
Berdasarkan penjelasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), amortisasi adalah metode akuntansi yang secara teratur mengurangi nilai biaya dan aset dengan masa manfaat terbatas atau aset tak berwujud lainnya dengan cara mencatat pengurangannya dalam pendapatan secara berkala.
Aset tidak berwujud ini termasuk hak paten, merek dagang dan lisensi. Amortisasi mencerminkan penurunan nilai atau manfaat dari aset yang tidak dapat dilihat atau disentuh.
Metode Depresiasi dan Amortisasi
Metode Depresiasi
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung depresiasi, termasuk:
Leave a Reply