Karena peretasan PDN dan kehilangan data pendaftar KIP-K, pengumuman ditunda tanpa batas waktu yang pasti. Masalah ini menjadi krusial mengingat masa perkuliahan baru akan segera dimulai, mengancam kelanjutan pendidikan para penerima KIP-K.
4. Sebanyak 47 Layanan Kemendikbud Terkendala
Serangan terhadap pusat data nasional telah mengganggu sebanyak 47 layanan yang disediakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), seperti Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE), Beasiswa Pendidikan, KIP Kuliah, dan layanan perizinan film.
Selain itu, proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Pemerintah Kota Dumai, Provinsi Riau, juga mengalami gangguan yang signifikan akibat serangan terhadap Pusat Data Nasional.
5. Dampak Kritical dan Mayor
Pada Kamis, 27 Juni 2024, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Budi Arie menguraikan bahwa analisis dampak menunjukkan gangguan yang kritis, baik secara total maupun parsial terhadap fungsi utama sistem. Selain itu, kejadian ini juga menyebabkan hilangnya data dan tidak dapat diaksesnya mesin virtual (VM).
Efek serangan ransomware ini tidak hanya terbatas pada layanan teknis, tetapi juga berpotensi berdampak pada sisi finansial. Semua penyewa layanan (tenant) di PDN terdampak oleh insiden ini.
Di tingkat mayor, serangan siber menghasilkan kegagalan pada satu fitur tertentu tanpa berdampak pada layanan atau aplikasi secara keseluruhan. Namun, hal ini tetap bisa menurunkan performa aplikasi dan berpotensi mempengaruhi banyak penyewa layanan.
Itulah penjelasan mengenai efek serangan ransomware terhadap server PDN. Semoga artikel ini bermanfaat ya!
Artikel disadur dari berbagai sumber
Leave a Reply