Mempelajari Apa Itu Sarkas, dan Perbedaannya dengan Satire

sarkas
Gambar diambil dari EF

Anda mungkin sering mendengar istilah sarkas, baik dalam percakapan sehari-hari maupun di media sosial. Biasanya, sarkas digunakan untuk mengkritik atau menyindir dengan cara yang tidak langsung, seringkali dengan tujuan untuk menyakiti perasaan seseorang. Bentuk sarkas tidak hanya terbatas pada kata-kata, tetapi juga bisa disampaikan melalui ekspresi wajah, nada suara, atau konteks tertentu.

Sarkas sering kali disamakan dengan satir, tetapi keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Sarkas lebih fokus pada ejekan atau sindiran yang langsung mengkritik atau mengejek, sedangkan satir lebih kompleks dan cenderung menggunakan kecerdasan atau pengamatan tajam untuk mengkritik suatu hal atau situasi secara menyeluruh.

Pengertian Sarkas

Sarkas atau sarkasme memang memiliki akar kata dari bahasa Yunani, yaitu “sark” yang berarti “daging” dan “asmos” yang berarti “merobek”. Gabungan kata ini menggambarkan esensi dari sarkasme sebagai sesuatu yang seperti merobek daging, atau dengan kata lain, menyakiti hati orang lain dengan sindiran atau ejekan.

Menurut KBBI, sarkasme adalah penggunaan kata-kata pedas yang dapat menyakiti hati orang lain, seperti cemooh atau ejekan kasar, yang tujuannya untuk menyindir atau menyinggung seseorang. Hal tersebut kemungkinan dapat melukai perasaan orang yang menjadi sasarannya. Dalam sarkasme, pengguna kadang-kadang mengungkapkan sesuatu dengan cara yang bertentangan dengan maksud sebenarnya, seringkali dengan nada mengejek.

Dengan demikian, sarkasme adalah bentuk komunikasi yang membutuhkan kecermatan dalam penggunaannya, karena dapat memiliki dampak yang beragam tergantung pada penerimaan dan interpretasi orang yang mendengarnya.

Ciri-Ciri Sarkas