Mengenal Tokoh Pahlawan Indonesia dan Sejarahnya

tokoh pahlawan indonesia
Gambar diambild ari Gramedia

Mungkin bagi sebagian orang saat ini sudah mulai melupakan sejarah kepahlawanan Indonesia pada jaman dahulu. Padahal, mereka sangat berjasa bagi Indonesia, lho. Ada baiknya kalau kita mengenal kembali tokoh Pahlawan Indonesia dan sejarahnya.

Besarnya jasa pahlawan dalam berjuang, berkorban, sampai mempertahankan bangsa Indonesia ini tentunya patut mendapat penghargaan dan pengakuan.

Tokoh Pahlawan Indonesia

1. RA. Kartini

Lahir pada tanggal 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah. Kartini hanya bersekolah sampai jenjang SD karena saat itu masih berlaku tradisi pingitan bagi gadis perempuan. Namun walaupun sudah tidak sekolah, Kartini senang membaca majalah dan buku sehingga pikirannya terbuka. Dari situlah muncul niat untuk mendirikan sekolah bagi gadis-gadis di Jepara.

Berkat surat menyurat dengan teman-teman Kartini di Belanda, akhirnya Ia mendapat beasiswa dari pemerintah Belanda untuk melanjutkan studi. Namun saat itu juga, ayahnya memutuskan bahwa Kartini harus menikah dengan seorang Bupati Rembang, yaitu Raden Adipati Joyodiningrat.

Raden Adipati Joyodiningrat sangat memahami cita-cita istrinya yang ingin mendirikan sekolah anak perempuan di Rembang, dan mengizinkan Kartini untuk membangun sekolah. Setelah itu hadir “Sekolah Kartini” lain di Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Malang, hingga Cirebon.

Pada 17 September 1904, Kartini meninggal dunia saat melahirkan putra pertamanya di usia 25 tahun. Kumpulan surat-surat Kartini kemudian diterbitkan menjadi buku yang berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Kartini pun dikukuhkan sebagai pahlawan nasional melalui SK Presiden Republik Indonesia No. 108/TK/Tahun 1964.

2. Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara yang memiliki nama asli R.M. Suwardi Suryaningrat, lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889.

Ia bersekolah di ELS (sekolah dasar Belanda), lalu meneruskan studi ke Stovia (sekolah dokter Bumiputera) namun tidak sampai tamat karena sakit. Kemudian ia aktif menulis untuk sejumlah surat kabar seperti Sedyotomo, Midden Java, De Express, dan Utusan Hindia.

Ia mendirikan sekolah Taman Siswa pada 3 Juli 1929, dan berusaha menanamkan rasa kebangsaan kepada para muridnya. Namun ternyata tidak berjalan mulus karena Belanda mengeluarkan Ordonansi Sekolah Liar pada 1932. Namun Ia tetap memperjuangkan agar ordonansi dicabut sehingga Taman Siswa dapat tetap berdiri.

Setelah zaman kemerdekaan, Ki Hajar Dewantara pernah menjabat Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan. Beliau meninggal dunia pada 26 April 1959 di Yogyakarta, dan ditetapkan sebagai tokoh pahlawan Indonesia melalui SK Presiden RI No. 305/TK/Tahun 1959.

3. Pangeran Diponegoro

Pangeran Diponegoro lahir pada 11 November 1785 di Yogyakarta, dengan nama kecil Raden Mas Ontowiryo. Beliau adalah putra dari Sultan Hamengkubuwono III.

Karena Belanda mencampuri urusan kerajaan, maka Ia bertekad untuk menentang Belanda, dan sjak itu mulai terlibat dalam beberapa pertempuran melawan penjajah. Perjuangannya pun mendapat dukungan dari kalangan bangsawan, ulama maupun petani.

Belanda kemudian berpura-pura mengajak berunding di Magelang tahun 1830, dan menangkap Pangeran Diponegoro lalu diasingkan ke Manado. Setelah itu dipindahkan ke Ujung Pandang dan meninggal di sana 8 Januari 1855. Ia dikukuhkan menjadi pahlawan nasional dengan SK Presiden Republik Indonesia No. 087/TK/Tahun 1973.