Yuk, Pelajari Sejarah Aksara Jawa dan Juga Jenis-Jenisnya!

aksara jawa
Gambar diambil dari kalurahan kepek

Indonesia menggambarkan kekayaan budayanya melalui penggunaan bahasa daerah. Sebagai contoh, penggunaan aksara Jawa oleh etnis Jawa di berbagai wilayah Indonesia menunjukkan kekuatan dan keberlanjutan nilai-nilai kebudayaan serta tradisi mereka.

Sejarah Aksara Jawa

Menurut catatan sejarah populer, Aji Saka sering kali disebut sebagai pencipta aksara Jawa. Namun, menurut buku “Makna Simbolik Legenda Aji Saka” karya Slamet Riyadi, Aji Saka sebenarnya bukanlah pencipta aksara Jawa, melainkan ia berperan dalam pembangunan dan penyempurnaan aksara tersebut.

Dalam Serat Aji Saka, yang terdapat dalam kumpulan teks Suluk Plenceung dari koleksi Badan Perpustakaan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, diceritakan bahwa setelah menerima ilmu kesempurnaan dari Begawan Antaboga, Aji Saka pergi ke Mekah untuk berguru kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam perjumpaannya, ia diminta untuk menciptakan aksara sebagai penyeimbang aksara Arab. Aji Saka kemudian menciptakan aksara ha-na-ca-ra-ka, yang berjumlah 20 huruf, dan diperkirakan diciptakan pada abad ke-7.

Di sisi lain, menurut pendapat Hadisoetrisno, pencipta aksara ha-na-ca-ra-ka adalah Prabu Nur Cahya atau Sang Hyang Nur Cahya, yang merupakan putra Sang Hyang Sita atau Nabi Sis. Selain menciptakan aksara Jawa, Prabu Nur Cahya juga dikenal menciptakan aksara Latin, Arab, China, dan lainnya yang disebut Sastra Hendra Prawata. Dalam konteks ini, Aji Saka berperan sebagai pembangun dan penyempurna bentuk aksara Jawa.

Aksara Jawa yang disempurnakan oleh Aji Saka terdiri dari 20 aksara, dan terdapat makna kata yang dihafalkan sebagaimana tertulis dalam Layang Ha-na-ca-ra-ka, yang antara lain:

  • ha na ca ra ka: ada utusan
  • da ta sa wa la: (mereka) saling tidak cocok
  • pa dha ja ya nya: sama-sama unggul
  • ma ga ba tha nga: sama-sama menjadi mayat

Jenis-Jenis Aksara Jawa

1. Aksara Jawa dan Pasangannya

Aksara Jawa terdiri dari 20 aksara. Setiap aksara memerlukan pasangan untuk menulis vokal konsonan di depannya.

2. Aksara Murda

Aksara Murda digunakan untuk menulis awal kalimat serta untuk menyatakan gelar, nama kota, dan lembaga.