Table of Contents
2. Lembaga sosial berdasarkan sistem nilai
- Basic institution: lembaga yang memiliki nilai-nilai yang mendasar. Karena memiliki peran penting bagi masyarakat, maka lembaga ini tidak bisa digantikan dengan lembaga yang lain. Contoh: lembaga keluarga, lembaga pendidikan, lembaga hukum, lembaga agama, dll.
- Subsidiary institution: lembaga yang bersifat sekunder sehingga dianggap kurang penting bagi sebagian orang. Contoh: lembaga pariwisata.
3. Lembaga sosial berdasarkan penerimaan masyarakat
- Approved sanctioned institution: lembaga sosial yang diterima oleh masyarakat karena dirasa berguna dalam memenuhi kebutuhan masyarakat berdasarkan norma yang berlaku. Contoh: lembaga pendidikan, lembaga agama, dan lembaga hukum.
- Unsanctioned institution: lembaga sosial yang tidak diterima oleh masyarakat, karena meresahkan dan mengganggu ketertiban masyarakat. Contoh: geng motor yang meresahkan masyarakat, jaringan terorisme.
4. Lembaga sosial berdasarkan penyebaran
- General institution: lembaga sosial yang dikenal secara luas dan punya pengaruh yang besar bagi masyarakat. Contoh: lembaga hukum.
- Restricted institution: lembaga sosial yang penyebarannya hanya di lingkungan tertentu saja sehingga pengaruhnya tidak terlalu luas. Contoh: agama Islam ada MUI, agama Hindu ada Parisada Hindu Dharma Indonesia, agama Kristen ada Persatuan Gereja Indonesia, agama Buddha ada Lembaga Keagamaan Buddha Indonesia, dan agama Konghucu ada Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia.
5. Lembaga sosial berdasarkan fungsi
- Operative institution: lembaga sosial yang berfungsi menghimpun berbagai cara dalam mencapai berbagai tujuan masyarakat. Contoh: aplikasi jual beli online atau e-commerce.
- Regulative institution: lembaga sosial yang berfungsi mengawasi nilai atau norma yang berlaku di masyarakat. Contoh: kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan.
Itulah pengertian, ciri dan juga jenis-jenis dari lembaga sosial. Semoga artikel ini bermanfaat ya!
Artikel disadur dari ruangguru