- Tahap bulan madu (honeymoon phase): merasa senang dan antusias dengan lingkungan baru.
- Tahap krisis (crisis phase): mulai merasakan kecemasan, kebingungan, dan ketakutan akibat perbedaan budaya yang signifikan.
- Tahap penyesuaian (adjustment phase): mulai beradaptasi dengan lingkungan baru dan mampu berinteraksi dengan sekitarnya.
- Tahap bi-budaya (bi-cultural phase): mulai merasa nyaman dan mampu berfungsi dengan baik dalam lingkungan budaya baru.
- Tahap integrasi (integration phase): sudah benar-benar terintegrasi dengan lingkungan baru dan mampu berpartisipasi efektif dalam kehidupan sehari-hari.
Cara Mengatasi Culture Shock
Ada beberapa hal yang bisa dijadikan cara untuk mengatasi culture shock:
- Menyadari dan mengakui perasaan tidak nyaman: individu akan memiliki rasa ingin tahu untuk mengenal, memahami, dan juga mempelajari hal baru tersebut, termasuk budaya.
- Membuka diri terhadap hal baru: kemauan untuk menyikapi sesuatu yang baru dan berbeda sebagai kesempatan belajar dan mendapat pengalaman
- Terlibat langsung dengan budaya tersebut: terlibat dalam kegiatan atau acara budaya lokal dapat membantu seseorang memahami lingkungan baru.
- Bersosialisasi: bisa dimulai dengan bertanya mengenai sesuatu, dan berusaha menjalin hubungan pertemanan dengan masyarakat sekitar.
- Menambah wawasan mengenai negara tujuan: sejarah, budaya, dan kebiasaan lokal
- Menjadi anggota komunitas mahasiswa internasional: dapat memberikan dukungan sosial dan bantuan dalam mengatasi culture shock.
- Berpikiran terbuka: menerima perbedaan yang ada dan terjadi di lingkungan baru, seperti adat istiadat dan norma, kebiasaan, tingkah laku, agama, makanan, cara bersosialisasi, dll.
Itulah pengertian culture shock dan juga bagaimana cara mengatasinya. Kalau Anda juga ingin mengetahui mengenai kebudayaan Nasional, simak di artikel ini ya. Semoga bermanfaat!
Artikel disadur dari berbagai sumber
Leave a Reply