Contoh: teori konflik Karl Marx mengenai perubahan sosial yang dipicu oleh pertentangan antara kelas-kelas sosial yang berbeda.
3. Sosiologi bersifat kumulatif
Sosiologi bersifat kumulatif, yang berarti disiplin ini dikonstruksi berdasarkan teori-teori yang telah ada, kemudian diperbaiki, dan diperluas untuk memperkuat dasar teori yang telah ada sebelumnya. Dengan kata lain, teori sosiologi selalu dapat diuji dan ditelaah secara kritis oleh mereka yang memahaminya atau memiliki perspektif objektif.
Contoh: membandingkan sistem pendidikan di beberapa negara untuk melihat bagaimana perbedaan budaya memengaruhi pendekatan pendidikan.
4. Sosiologi bersifat non-etis
Artinya pembahasan masalah dalam sosiologi tidak menilai baik atau buruknya suatu fenomena. Lebih tepatnya, sosiologi lebih berfokus pada penjelasan mendalam tentang bagaimana permasalahan itu dapat terjadi di lingkungan sosial tanpa menambahkan penilaian moral tentang fenomena tersebut.
Contoh: penelitian tentang bagaimana kelompok remaja di lingkungan tertentu membentuk norma dan nilai-nilai yang khas dalam interaksi sosial mereka.
Itulah penjelasan mengenai sosiologi dan juga ciri-ciri sosiologi. Jika Anda ingin mengetahui mengenai culture shock, bisa simak di artikel ini. Semoga artikel ini bermanfaat ya!
Artikel disadur dari berbagai sumber
Leave a Reply