6. Bentuk nominal: cenderung bersifat netral dan umum, tidak mengandung makna khusus. Tujuannya menciptakan suasana komunikasi yang santai dan ramah. Contohnya sayangku, kekasihku, pujaanku, pujanggaku.
7. Kata deiksis: digunakan untuk merujuk secara langsung kepada orang atau objek tertentu dalam konteks waktu dan tempat tertentu. Contohnya: yang di sini, yang di situ.
8. Ciri Nol: sapaan yang digunakan tanpa bentuk kata sapaannya. Contohnya “sudah mau pulang?” “sudah mau tidur?” tetapi tetap merujuk pada seseorang yang diajaknya bicara.
Itulah penjelasan lengkap mengenai pengertian dan juga jenis kata sapaan. Semoga artikel ini bermanfaat ya!
Kalau Anda ingin mempelajari mengenai teks biografi, simak di artikel ini ya!
Artikel disadur dari berbagai sumber
Leave a Reply