DNA virus yang telah masuk ke dalam sel inang melalui penambatan lempeng ujung, kontraksi, dan penusukan pasak bagian tubuh virus. Yang masuk ke dalam sel inang hanyalah asam nukleatnya saja, sedangkan kapsidnya akan tetap berada di luar dinding sel inang dan akan terlepas dengan sendirinya setelah tidak diperlukan lagi.
3. Fase Sintesis
Enzim lisozim yang dihasilkan oleh virus tidak hanya mampu merusak dinding sel inang, tetapi juga dapat merusak DNA sel inang. Dampaknya adalah menghentikan sintesis DNA bakteri, di mana DNA virus mengambil alih peran DNA bakteri dan mengendalikan sel bakteri.
DNA virus mengambil kendali atas sintesis DNA dan protein sel inang, yang kemudian digunakan untuk membentuk kapsid virus baru.
4. Fase Perakitan
Pada fase ini, bagian-bagian virus seperti kepala, ekor, dan serabut ekor yang sebelumnya terpisah akan dirakit menjadi sebuah kapsid yang utuh. Kapsid yang telah terbentuk kemudian diisi dengan DNA atau RNA virus, sehingga proses reproduksi virus dapat menghasilkan virus-virus baru. Pada fase ini, jumlah virus yang dihasilkan bisa mencapai 100-200 buah.
5. Fase Lisis
Enzim lisozim tidak hanya berperan dalam pembuatan lubang pada dinding sel inang, tetapi juga secara bersamaan memicu pelepasan virus-virus baru pada akhir tahap reproduksi.
Pemecahan dinding sel inang ini kemudian diikuti oleh pelepasan virus-virus baru yang telah siap untuk melakukan replikasi kembali dengan mencari sel inang baru.
Itulah pengertian dan juga proses reproduksi siklus litik. Semoga artikel ini bermanfaat ya!
Artikel disadur dari berbagai sumber
Leave a Reply