Tidak hanya itu saja, ditemukan sebuah batu nisan dengan nama Syekh Rukunuddin yang wafat pada tahun 672 M di wilayah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya. Munculnya agama Islam pertama kali di Arab memang memiliki periode yang sama dengan teori Mekkah ini.
3. Teori Persia
Teori ketiga sejarah kebudayaan Islam di Indonesia adalah teori Persia yang didukung oleh beberapa tokoh salah satunya adalah Hoesein Djajadiningrat.
Menurut teori ini, hadirnya agama Islam di Nusantara bersumber dari wilayah Persia pada abad ke-13. Kebudayaan agama Islam di Indonesia dan kebudayaan Islam yang ada di Persia memiliki banyak kesamaan.
Kebenarannya dibuktikan dengan adanya acara Tabot di daerah Bengkulu dan Tabuik di Sumatera Barat yang biasa diadakan pada tanggal 10 Muharram dan memiliki kemiripan dengan salah satu ritual yang ada di Persia.
Selain itu, kaligrafi yang ada pada makam batu nisan di Indonesia juga mempunyai kemiripan dengan batu nisan yang ada di Persia.
4. Teori China
Menurut teori ini, ajaran agama Islam berkembang di China pada masa Dinasti Tang yaitu pada sekitar tahun 618 M hingga 905 M, dibawa oleh seorang panglima Muslim bernama Saad bin Waqash yang berasal dari Madinah dan berada pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan.
Teori China ini dicetuskan oleh Slamet Mulyana dan Sumanto Al Qurtuby yang menganggap bahwa agama Islam di Nusantara datang dari salah satu wilayah yang menjadi pusat dari dakwah agama Islam di China yaitu di daerah Kanton.
Banyaknya para petinggi dari Kesultanan Demak hingga Wali Songo yang berasal dari keturunanan etnis China, menjadi salah satu bukti dari teori China ini. Salah satunya adalah Raden Patah yang memiliki nama Tionghoa yaitu Jin Bun.
Itulah beberapa teori mengenai sejarah kebudayaan Islam di Indonesia yang bisa Anda pahami lebih lanjut. Semoga bermanfaat ya!
Artikel disadur dari Gramedia
Leave a Reply