Apa Itu Pergaulan Bebas? Apa Sih Penyebab Terjadinya?

apa itu pergaulan bebas
Gambar diambil dari kompasiana.com

Apa itu pergaulan bebas? Pergaulan bebas adalah satu di antara bentuk perilaku interaksi seseorang dengan individu atau kelompok yang menyimpang melewati batas kewajiban, tuntutan, aturan, syarat, dan perasaan malu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “pergaulan” memiliki arti menjalin pertemanan dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan kata bebas berarti lepas atau tidak terikat. Dapat disimpulkan pergaulan bebas adalah jalinan pertemanan dalam kehidupan bermasyarakat yang bersifat lepas atau tidak terikat.

Semakin berkembangnya zaman, tidak sedikit remaja yang terseret ke dalam pergaulan bebas. Pergaulan bebas ini bisa membawa dampak buruk bagi pertumbuhan anak remaja bahkan dapat memberikan dampak buruk bagi orang lain juga.

Apa itu Pergaulan Bebas?

Gambar diambil dari smk1pancasilaambulu.sch.id

Apa itu pergaulan bebas? Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang. Istilah “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma yang ada. Masih banyak sekali yang belum mengetahui apa itu pergaulan bebas.

Banyak sekali yang menganggap pergaulan bebas itu sebelah mata. Padahal, dari pergaulan bebas ini banyak sekali perilaku menyimpang hingga melewati bata dari aturan, kewajiban, tuntutan, syarat dan perasaan malu.

Penyebab Pergaulan Bebas

Apa saja sih penyebab hingga bisa terseret ke dalam pergaulan bebas? Berikut adalah penyebab terjadinya pergaulan bebas:

1. Tingkat pendidikan keluarga yang minim

Lingkungan keluarga adalah salah satu faktor kunci yang sangat memengaruhi tindakan dan perilaku remaja di masyarakat. Minimnya tingkat pendidikan di keluarga membuat remaja mudah terpengaruh pergaulan bebas. Tingkat pendidikan yang paling berperan dalam hal ini adalah pendidikan agama.

Orang tua yang tidak melakukan pengawasan secara intens mengakibatkan remaja terjerumus tanpa tahu itu benar atau tidaknya. Contohnya adalah orangtua memberi izin anaknya untuk berpacaran, tapi orangtua tidak melakukan pengawasan.

2. Broken Home