Mengenal Apa Itu Strict Parents, Beserta Ciri-Ciri dan Dampaknya pada Anak

strict parents
Gambar diambil dari sky news
  1. Kontrol yang tinggi: cenderung mengawasi secara ketat kehidupan anak-anak, termasuk interaksi dengan teman-teman dan aktivitas mereka.
  2. Harapan yang tinggi: Orang tua strict sering memiliki harapan yang tinggi terhadap prestasi akademik dan perilaku anak-anak. Mereka mendorong anak-anak untuk selalu berusaha keras mencapai potensi terbaik, dengan tujuan membentuk karakter yang kuat dan disiplin.
  3. Kurang fleksibel: Mereka jarang mengubah aturan atau memberikan izin tambahan, lebih suka mempertahankan aturan yang sudah ditetapkan tanpa banyak perubahan.
  4. Tidak toleran terhadap kesalahan: Orang tua seperti ini tidak menerima kesalahan dan cenderung memberikan hukuman atau konsekuensi berat ketika anak melakukan kesalahan.
  5. Bersikap dingin dan tidak responsif: Mereka jarang menunjukkan empati terhadap perasaan dan kebutuhan anak-anak. Ketika anak merasa sedih, marah, atau bingung, orang tua strict kurang mampu memahami atau merespons perasaan tersebut dengan tepat.
  6. Menggunakan kata-kata kasar dan mempermalukan: Dalam usaha membangun disiplin, mereka kadang menggunakan kata-kata kasar atau mempermalukan anak agar tidak mengulangi kesalahan.
  7. Tidak memberi ruang untuk berdiskusi: Mereka cenderung mengambil keputusan sendiri tanpa melibatkan anak dalam diskusi, dengan tujuan agar anak tidak perlu menyuarakan pendapat mereka.

Dampak Strict Parents Pada Anak

Dampak dari pola asuh strict parents pada kehidupan anak dapat sangat signifikan, seperti yang telah diuraikan sebagai berikut:

  1. Kepuasan hidup lebih rendah: Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang otoriter cenderung mengalami tingkat kepuasan hidup yang lebih rendah. Mereka mungkin merasa stres dan tertekan karena tekanan yang konstan dari aturan dan pengawasan yang ketat oleh orang tua.
  2. Meningkatnya kecemasan dan depresi: Pola asuh strict dapat menciptakan lingkungan di mana anak merasa takut akan hukuman atau kritik jika tidak memenuhi ekspektasi orang tua. Hal ini dapat menyebabkan tingkat kecemasan dan depresi yang lebih tinggi pada anak.
  3. Kesulitan dalam mengambil keputusan: Anak-anak yang selalu dikendalikan dalam setiap aspek kehidupan mereka mungkin kesulitan mengembangkan kemampuan untuk mengambil keputusan sendiri. Mereka tidak diberi kesempatan untuk memikirkan konsekuensi dari tindakan mereka sendiri.
  4. Tingkat intensitas konflik yang lebih tinggi: Aturan yang ketat sering kali memicu perasaan memberontak pada anak-anak. Mereka mungkin merasa bahwa aturan tersebut tidak adil atau terlalu membatasi kebebasan mereka, yang bisa meningkatkan intensitas konflik di dalam keluarga.
  5. Keterbatasan dalam berekspresi diri: Pola asuh strict sering kali menciptakan lingkungan di mana anak merasa tidak bebas untuk menyatakan pendapat, perasaan, atau ide mereka sendiri. Hal ini dapat menghambat perkembangan kreativitas dan kemampuan sosial mereka.

Itulah penjelasan mengenai strict parents dengan dampaknya bagi anak yang bisa Anda ketahui. Semoga artikel ini bermanfaat ya!

Artikel disadur dari berbagai sumber