Jenis-jenis konjungsi penerang adalah sebagai berikut:
- Konjungsi aditif, yaitu konjungsi yang menggabungkan dua unsur gramatika dalam satu kalimat. Contoh: serta, dan, lalu
- Konjungsi pertentangan, yaitu konjungsi yang digunakan untuk frasa atau kalimat yang sifatnya bertentangan. Contoh: sedangkan, namun, tetapi
- Konjungsi disjungtif, yaitu konjungsi yang menggabungkan dua aspek kalimat yang sifatnya berlawanan. Contoh: atau, maupun, entah
- Konjungsi sebab, yaitu konjungsi yang digunakan untuk frasa atau kalimat yang memiliki aspek “sebab”. Contoh: sebab, sebab itu
- Konjungsi final, yaitu konjungsi yang digunakan untuk menggabungkan dua aspek kalimat yang memiliki konotasi penyelesaian. Contoh: agar, supaya
- Konjungsi waktu, yaitu konjungsi yang menghubungkan kalimat yang memiliki unsur keterangan waktu. Contoh: ketika
- Konjungsi syarat, yaitu konjungsi yang menghubungkan kalimat yang memiliki unsur syarat. Contoh: jika, asalkan, kalau
- Konjungsi akibat, yaitu konjungsi yang menghubungkan dua kalimat yang memiliki hubungan akibat. Contoh: akibatnya, sehingga
- Konjungsi perbandingan, yaitu konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan dua kalimat dalam konteks perbandingan. Contoh: bagaikan, misalnya, seperti
- Konjungsi tak bersyarat, yaitu konjungsi yang menghubungkan dua kalimat yang tidak memiliki syarat. Contoh: biarpun, meskipun, walaupun
Itulah penjelasan mengenai konjungsi penerang dan juga jenis-jenisnya. Untuk mengetahui contoh kalimatnya, bisa simak di artikel ini ya. Semoga bermanfaat!
Artikel disadur dari berbagai sumber
Leave a Reply