2. Warna Oranye
Penggunaan rompi tahanan berwarna oranye dipilih sebagai salah satu bentuk pakaian tahanan untuk memudahkan petugas penjara dalam identifikasi. Warna yang mencolok ini bertujuan agar tahanan dapat dengan mudah dikenali, terutama jika mereka mencoba untuk melarikan diri.
Selain itu, penggunaan warna oranye juga bertujuan untuk mendorong kesetaraan di antara narapidana dengan menunjukkan bahwa status sosial mereka tidak berpengaruh terhadap perlakuan di dalam penjara. Penggunaan rompi tahanan berwarna orange dimaksudkan untuk menanamkan disiplin psikologis kepada masyarakat umum, agar dengan mudah mengidentifikasi seseorang yang sedang dibawa adalah seorang narapidana. Dengan demikian, warna oranye tidak hanya sebagai tanda pengenal, tetapi juga sebagai simbol kesetaraan di dalam sistem peradilan pidana.
Rompi berwarna oranye juga dipakai khusus untuk tahanan yang berstatus terdakwa atau tahanan korupsi yang ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Yang membedakan adalah, rompi oranye milik KPK memiliki tiga garis hitam yang menandai pemakainya adalah pelaku extraordinary crime.
3. Warna Merah
Rompi tahanan berwarna merah menandakan bahwa orang tersebut adalah tahanan umum pidana di Kejaksaan Agung. Pemilihan warna merah untuk rompi tahanan ini sesuai dengan warna satuan kerja Kejaksaan Agung. Warna merah dipilih untuk membedakan antara tahanan dengan masyarakat umum selama proses hukum berlangsung. Dengan demikian, penggunaan rompi berwarna merah membantu dalam identifikasi tahanan dan memastikan pengelompokan yang tepat selama penahanan dan proses hukum.
Itulah penjelasan mengenai perbedaan warna rompi tahanan yang bisa Anda ketahui. Semoga artikel ini bermanfaat ya!
Artikel disadur dari berbagai sumber
Leave a Reply