Reabsorpsi adalah proses dimana cairan dari tubulus renalis berpindah kembali ke pembuluh darah yang melingkupinya, yaitu kapiler peritubuler. Sel-sel tubulus renalis secara selektif mereabsorpsi zat-zat yang terdapat dalam urine primer, tergantung pada kebutuhan. Zat-zat makanan yang terdapat dalam urine primer akan direabsorpsi sepenuhnya. Sementara itu, reabsorpsi garam-garam anorganik tergantung pada jumlah garam-garam anorganik dalam plasma darah.
Proses reabsorpsi terutama terjadi di tubulus kontortus proksimal, yang menghasilkan urine sekunder setelah selesai direabsorpsi. Reabsorpsi air terjadi di tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal. Proses ini juga mencakup penyaringan asam amino, glukosa, asam asetoasetat, vitamin, garam-garam anorganik, dan air. Setelah pembentukan urine sekunder, urine tersebut tidak lagi mengandung zat-zat yang diperlukan oleh tubuh. Sehingga, urine yang dikeluarkan benar-benar berisi zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh manusia.
3. Augmentasi
Urine sekunder yang dihasilkan oleh tubulus proksimal dan lengkung Henle akan mengalir menuju tubulus kontortus distal. Selanjutnya, urine tersebut akan melalui pembuluh kapiler darah untuk membuang zat-zat yang sudah tidak diperlukan lagi oleh tubuh. Augmentasi terjadi di tubulus kontortus distal dan tubulus kolektivus sebagai tempat penyimpanan urine sementara.
Pada tahap ini, masih terjadi penyerapan kembali air, garam NaCl, dan urea sehingga terbentuk urine sebenarnya yang harus dikeluarkan oleh tubuh.
Itulah penjelasan mengenai proses pembentukan urine dalam tubuh yang bisa Anda ketahui. Semoga artikel ini bermanfaat ya!
Artikel disadur dari Kompas.com
Leave a Reply